I’ve become tired of wasting my time.
Thinking ‘bout choices that i’ve made.
‘Cause i can’t move forward while looking behind.
The only thing I can do now is change the way that i used to be.
‘Cause now it seems crystal clear to me.
(More Than Memory - Hoobastank)
Salah satu lirik lagu favorit gw. Iramanya juga enak didenger dikala hati lagi bad mood. Friend, the lyrics are so deep! Pilihan ada di tangan gw. Selebihnya, terserah Tuhan mau ngizinin apa gak. Pilihan-pilihan itu betebaran di depan mata gw. Melayang-layang mengitari kepala gw. Gw gak bisa stagnan gini aja. Gw harus gerak, g-e-r-a-k. Walau dengan susah payah. You know what, kadang gw mati rasa. Ketika ada sesuatu yang menghantam kepala gw dengan begitu kerasnya, gw masih bisa santai duduk dengan tenangnya. Sambil mulut mengunyah permen karet, sebagai tanda gw gak peduli dengan sekitar. Tapi, cuma mulut gw aja yang bisa gerak. Tapi tangan, kaki, badan gw diam sama sekali. Sesuatu itu menghantam lagi. Yang kedua kali. Lebih keras dari yang pertama. Dan badan gw dengan santainya masih bergeming. Bahkan mulut gw gak cuma ngunyah aja, tapi juga senyum ketus, ‘mau apa sih sesuatu itu. Pake nyenggol-nyenggol badan gw segala’.
Ugh! Manusia kepala batu! Apa iya gw kayak gitu? Gw capek ngabisin waktu, buang-buang waktu gw dengan sia-sia dan hanya sekedar bertanya, ‘apa sih?’. Pilihan-pilihan itu masih berkitaran. Melayang-layang mengelilingi kepala gw. Seketika, ada sebuah kekuatan yang mendorong gw untuk memilih dan mengambil pilihan itu. Plik! Gotcha! Gw dah ada pilihan. Dan saat ini pilihan itu dah ada di tangan gw. Gw pandangin tuh pilihan, gw bolak balik. Bener gak nih yang gw pilih? Apa gw taro lagi di kitaran kepala gw, dan memilih yang laennya?
Sampai akhirnya, gw memutuskan untuk meletakkan kembali pilihan itu. Karena gw merasa gw harus adil pada semua pilihan yang tersedia. Gw kembali duduk dengan tenang. Kali ini tidak dengan diam. Tapi justru membuat semua pilihan yang berkeliling di kepala gw tadi menjadi terseleksi dengan sendirinya.
Gosh. Suatu saat, gw HARUS mengambilnya. Sampai gw yakin bahwa gw bener-bener siap. Dan Hanya Kau-lah yang bisa menunjukkannya, Tuhan.
-Ujung 69 / 19 Maret 2007 / 22:19 WIB
◄ Vice Versa ►
Labels
Blog
(2)
catatan perjalanan
(14)
Curhat
(12)
demokrasi
(5)
Donald Trump
(1)
Download
(2)
Facebook
(1)
Filsafat
(1)
Hadist
(3)
hukum syara
(3)
ideologis
(7)
info bayi
(3)
Irena Handono
(1)
Islam
(37)
Kapitalisme
(4)
Kesehatan
(1)
Kuliah
(2)
Media
(3)
Muslim Music
(2)
Muslimah Negarawan
(1)
Muslimah Peduli Negeri
(1)
My Design
(1)
My Family
(2)
Nafsiyah
(1)
pendidikan
(1)
Privacy
(1)
Sejarah
(4)
Sosial
(1)
Teknokra
(1)
Tsaqofah
(4)
0 comments:
Post a Comment