Banyak orang menilai, kalo gw tuh egois. Pengennya menang terus. Pernah gw bertanya, “bisa gak kalian tunjukkin ke gw, di mana letak keegoisan gw?” Dan ini sederet jawaban mereka.
1) Setiap kali berpendapat, pendapat gw selalu ‘mengarahkan’ ke arah yang gw mau. Tanpa peduli jawaban gw bener atau salah menurut mereka. 2) Setiap kali ngomong, gw selalu pengen didengerin. Tapi giliran orang lain yang ngomong, gw sibuk baca buku. 3) Setiap kali janji, gw bisa seenaknya aja ngelanggar. Tapi setiap orang yang ngebatalin janji dengan gw, gw bisa marah sampe tiga hari! 4) Setiap kali gw bilang ama orang, “tahan emosi!” Setiap kali gw ada masalah juga gw nangis dan marah.
Dan masih banyak keegoisan yang mereka sebutkan, hingga kepala gw pusing mendengarkan suara mereka. Bagaikan slow motion di film-film. Kepala gw muter-muter entah kemana. Yang tampak cuma gerakan bibir mereka yang tidak terdengar suaranya, dengan raut wajah yang seolah menghakimi.
Tapi bagi gw, jawaban mereka adalah sesuatu yang masih bisa gw bela. Gw masih punya alasan untuk menolak semuanya. Satu hal yang gak bisa gw bantah, yaitu K-E-E-G-O-I-S-A-N gw kepada Allah. Allah SWT dah ngasih gw umur, kesehatan, rezeki, bahkan sahabat untuk menemani dan berbagi kasih. Tapi, gw EGOIS dengan tidak mempedulikannya sama sekali. Beberapa hari yang lalu, gw SAKIT. Tapi sepanjang hari gw ngeluh karena sering gak tahan menahan sakit. Bulan lalu gw mendapat REZEKI yang cukup lumayan dari hasil kerja gw. Tapi belum sedikitpun gw sedekahin ke kaum yang membutuhkan. Bertahun-tahun lalu, berbulan-bulan lalu, berhari-hari, bahkan sejam yang lalu, Allah dah ngasih gw SAHABAT buat gw berbagi cerita, kasih, serta duka yang gw alami. Tapi semua gw sia-siakan. Gw diam seribu bahasa di depan mereka. Fren, gw gak bisa ngomong. Yang bisa gw kasih ke kalian hanyalah menunjukkan betapa EGOISnya gw kepada semua hal! Gw gak tau sampai kapan hal ini bakal terjadi sama gw.
Ada pepatah mengatakan, “kita baru merasa memiliki sesuatu, ketika kita kehilangan sesuatu itu.” Dan gw harap, gw gak sampai sejauh itu.
-ujung 69-
20 Maret 2007
◄ Vice Versa ►
Labels
Blog
(2)
catatan perjalanan
(14)
Curhat
(12)
demokrasi
(5)
Donald Trump
(1)
Download
(2)
Facebook
(1)
Filsafat
(1)
Hadist
(3)
hukum syara
(3)
ideologis
(7)
info bayi
(3)
Irena Handono
(1)
Islam
(37)
Kapitalisme
(4)
Kesehatan
(1)
Kuliah
(2)
Media
(3)
Muslim Music
(2)
Muslimah Negarawan
(1)
Muslimah Peduli Negeri
(1)
My Design
(1)
My Family
(2)
Nafsiyah
(1)
pendidikan
(1)
Privacy
(1)
Sejarah
(4)
Sosial
(1)
Teknokra
(1)
Tsaqofah
(4)
0 comments:
Post a Comment