Abu Ubaidah menasihati ‘Umar: Wahai Amir al-Mu’minin, Anda akan bertemu dengan para pemuka masyarakat, sementara apa yang tampak (pada penampilan Anda) kurang bagus. Amir al-Mu’minin, Umar bin Khatthab, balik menasihati Abu Ubaidah al-Jarrah: Allah telah memuliakan kamu dengan Islam, maka kalau kamu mencari kemuliaan pada yang lain, pasti Dia akan menghinakan kamu.
– Ibn al-Jauzi, Shaid al-Khathir, 138.
Nafais Tsamarat: Janganlah Bersikap Im’ah
Abdullah ibn Mas’ud berkata: “Janganlah salah seorang di antara kalian bersikap im’ah! ”
Mereka bertanya: “Im’ah itu apa wahai Abu Abdirrahman? Beliau berkata: Jika seorang mengatakan, Aku selalu mengikuti orang; jika mereka mendapat hidayah, akupun mendapatkannya; jika mereka tersesat, aku pun sama. Hendaknya kalian meneguhkan dirinya; jika orang menjadi kafir dia tidak ikut kufur.” [Abu Nu'man, Hilyatu al-Auliya', 171]
Nafais Tsamarat: Menjaga Lisan dengan Akal
Sayyidina ‘Ali –Karramallahu wajhah– berkata: Jika (seseorang) sempurna akalnya, maka ia akan sedikit bicaranya.. Bagi orang berakal, lisan (omongan)-nya berada di belakang akalnya. Namun bagi orang bodoh, akal (pikiran/hati)-nya berada di belakang lisannya… Lisan itu bagaikan serigala, jika bisa selamat darinya, maka akan selamat.. Akal akan menjaga pengalaman dan sebaik-baik pengalamanmu adalah apa yang bisa memberimu pelajaran.
0 comments:
Post a Comment