Pada sebuah acara[1] di Sentul, Bogor pada 27 Februari 2016, Panglima TNI KSAD Gatot Nurmantyo mengingatkan tentang proxy war sebagai ancaman nyata bagi Indonesia. KSAD mengingatkan ancamannya telah menyerbu seluruh lini kehidupan bernegara, berbangsa, bahkan hadir di tengah kehidupan keluarga kita.[2]
Ancaman itu seperti demo anarkis buruh, tawuran pelajar dan mahasiswa, adu domba TNI-Polri, upaya memecah belah parpol, rekayasa sosial dengan memanfaatkan media, dan maraknya penyalahgunaan narkoba. KSAD mengingatkan semua itu sudah didesain dan dikendalikan dari luar oleh tangan-tangan yang tidak kelihatan (the invisible hands) dengan memanfaatkan orang dalam. Sehingga tidak disadari, bahwa bangsa ini sedang menuju kehancuran.