◄ Vice Versa ►

Saturday, December 12, 2009

Dendam Kesumat

Jangankan berkata dendam, berpikir pun tidak akan! Namun apa bedanya dengan keinginan suatu saat bisa melakukan hal yang sama? Seperti kaos kaki busuk yang tersimpan dalam kotak berhari-hari saja. Mungkin tak akan terlihat mata, tapi takkan bisa membohongi kehebatan hidung tuk menghirupnya. Mungkin juga seperti balon yang dipaksa terus-terusan terisi gas, suatu saat akan meledak dan melukai bahkan pemiliknya sendiri.

Cukup simpan saja dulu dalam hati, bahwa keinginan untuk berlaku sama adalah hal yang sia-sia. Si ‘sasaran’ takkan merasa bahwa dirinya sedang menjadi incaran seorang psikopat udik, yang modalnya hanya mulut yang tak pernah sekolah. Kerjaannya hanya ada dua. Satu pengamat, yang satu lagi komentator. Hanya bisa mengamati, dan mengomentari, itupun dalam hati.

Ya, fenomena bola salju akan terus bergulir. Entah sampai kapan, yang jelas bola salju itu sulit sekali mencair, walau dengan bantuan tenaga sembilan surya sekalipun. Justru ia butuh dibekukan dengan cara elegan.

Dan, sekali-kali, cobalah tengok sekejap ke langit, di mana di Arsy’ masih bersemayam Tuhanmu Yang Maha Agung. Pasti khayalan dan isi kepalamu akan membuyarkan diri dengan sendirinya, karena kau masih punya teman yang Takkan Pernah Berkhianat. Ya, ya, percayalah, dan patrikan itu dalam hati dan kepala. Kau masih punya Allah. Kau masih punya Tempat Bernaung. Kau masih diberi kesempatan tuk ‘kembali’.

Maka, kembalilah dengan segenap hati dan jiwa. Biarkan saja mereka berkata, “kini kau telah berbeda,” karena selain kesempatan emas dariNya, maka nikmat mana lagi yang kan kau dustakan? [Fin]

12 Des 2009, 09:06

0 comments: